EL-ZAYYAD-INFO - Game Pokemon Go saat ini memang
menjadi permainan yang dimainkan oleh banyak orang. Terlebih setelah Niantic
Labs, developer Pokemon Go, meluncurkan game buatannya ke beberapa negara di
Asia. Sayangnya, banyak negara yang mengkhawatirkan dampak buruk dari game
Pokemon Go
.
Salah satunya adalah pemerintah Filipina. Rolen Paulino, Walikota
Oloponga City di Filipina bahkan memberlakukan kebijakan untuk menangkap para
pelajar yang ketahuan bermain Pokemon Go.
Paulino memberlakukan hal ini bukan
karena dirinya takut akan bahaya spionase yang mungkin terjadi gara-gara game
Pokemon Go. Namun kebijakan itu dilakukan semata-mata demi keselamatan remaja
di kotanya. Saat ini, sekolah-sekolah yang ada di Oloponga City memang tengah
diliburkan untuk sementara.
Hal itu dilakukan karena adanya ancaman bahaya
angin topan yang sangat membahayakan keselamatan para pelajar dan guru. Sebagai
tambahan, Paulino pun mengatakan kalau pihaknya tidak segan-segan akan
menangkap pelajar yang keluyuran di jalanan apalagi kalau ketahuan bermain
Pokemon Go.
Selanjutnya, mereka akan dibawa ke youth center yang ada di kota
tersebut. Paulino menjelaskan bahwa kebijakan untuk meliburkan aktivitas
belajar mengajar di kotanya merupakan hal yang sulit. Oleh karena itu, dia
berharap agar para siswa benar-benar memanfaatkan waktu luang yang ada untuk
belajar di rumah.
Terlebih karena kebijakan penghentian aktivitas belajar
mengajar, durasi liburan sekolah juga harus dikurangi. Keberadaan game Pokemon
Go nampaknya memang mendapatkan perhatian serius di Filipina. Bahkan,
pemerintah Quezon City di Filipina meminta Niantic Labs untuk tidak menyediakan
lure dan poke stop di gedung-gedung milik pemerintah. Terutama karena
keberadaan lure dan poke stop di gedung pemerintah bakal mengganggu efektivitas
kerja para PNS di sana.
Sumber: www.beritateknologi.com
Sumber: www.beritateknologi.com
0 komentar
EmoticonEmoticon