EL-ZAYYAD.INFO, Ankara – Menteri Kehakiman Turki, Bekir Bozdag mengatakan bahwa lembaga intelijen Amerika, CIA (Central Intelligence Agency) memiliki banyak bukti keterlibatan Fethullah Gulan dalam upaya kudeta di Turki bulan lalu.
“CIA tahu detak jantung Gulen, seberapa sering ia bernafas, bahkan daun yang masuk ke rumahnya di Pensylvania,” katanya.
“Saya yakin CIA memiliki lebih banyak bukti daripada Turki tentang Fethullah Gulen yang menghasut dan mengelola upaya kudeta,” tambah Bozdag.
Di hadapan para anggota peradilan dalam sebuah acara di Ankara, Bekir juga menyinggung AS yang sebenarnya mengetahui pergerakan organisasi FETO di bawah pimpinan Gulen. Namun, AS menolak tudingan itu.
Pada tahun 1979, AS dan Turki menandatangani perjanjian di Ankara yang berjudul “The Return of Guilty and Mutual Assistance in Criminal Matters”.
Dalam Pasal 9 perjanjian itu dikatakan: “Setelah kedua pihak sepakat menandatangani, maka ketika menerima informasi dan dokumen yang berkaitan dengan permintaan ekstradisi, mereka harus mengambil semua langkah yang diperlukan, termasuk mencari orang yang diinginkan.”
Adapun pasal 10 perjanjian, dalam kasus-kasus yang mendesak, sebelum salah satu pihak yang bertanda tangan meminta pengembalian yang cepat atas seseorang, mereka juga dapat meminta penangkapan sementara atau penahanan orang yang diinginkan.
Berdasarkan perjanjian itu, Turki berarti memiliki hak untuk meminta penangkapan Gulen. Sedangkan kegagalan otoritas AS untuk melakukannya bisa menjadi pelanggaran perjanjian oleh AS.
Pemerintah Turki telah berulang kali meminta ekstradisi Gulen. Ankara telah mengirim empat berkas ke Washington untuk membuktikan keterlibatan Gulen dalam upaya kudeta 15 Juli, yang menyebabkan 240 orang tewas dan hampir 2.200 terluka.
FETO dituding telah lama menyusun agenda untuk menggulingkan negara melalui infiltrasi ke lembaga-lemabaga pemerintah Turki, khususnya militer, polisi, dan pengadilan, yang membentuk “negara paralel”.
Sumber: http://www.kiblat.net/
0 komentar
EmoticonEmoticon